SUTRADARA : cerita di balik NO ENTRY (ketika Toilet Bercerita)

Catatan sutradara NO ENTRY ( Ketika Toilet Bercerita )


Menggemari sinetron dan film film bioskop , serta mengoleksi buku –buku tentang scenario dan proses pembuatan film karya sutradara Indonesia merupakan salah satu hobi saya. Kisah mereka sangat inspirasional. Kerja sama yang serios dan kompak dari berbagai tim pendukung untuk menuju satu visi dalam menciptakan karya, membuat saya bisa lebih banyak belajar.
Film NO ENTRY ( Ketika Toilet Bercerita ) yang di terima dengan sangat baik oleh seluruh lapisan masyarakan khususnya kota makassar sungguh diluar ekspektasi saya dan Ka Imam partner saya di FreeMovie Makassar Produktion.
Padahal saya sempat ragu, apakah masyarakat kita sudah bisa menerima suatu gambaran yang benar- benar jujur, tanpa pretense, mengenai hal – hal yang dianggap tabu. Yang benar – benar mengagetkan saya dan Ka Imam dalah banyak pihak yang sangat merespon dan mendukung Film ini. Mulai dari media massa dan media elektronik di Kota Makassar.
Terus terang, NO ENTRY ( Ketika Toilet Bercerita ) adalah Film perdana sekaligus personal bagi saya. Esensi cerita mengenai kejujuran pada diri sendiri dan keberanian untuk membuka topeng – topeng yang sering kita kenakan ketika berada dalam lingkup social, yang merupakan salah satu hal yang penting bagi saya. Walaupun untuk melakukannya kita sering takut pada friksi yang mungkin akan menyakiti komunitas tertentu, tetapi apabila hati kita berniat baik, maka kebenarannya akan muncul. Mungkin sudah saatnya kita mengubah kebiasaan berbohong demi kebaikan menjadi sikap berterus terang demi sebuah kebenaran yang lebih baik. Oleh karena itu, merupakan karunia yang tak ternilai bahwa saya dapat bekerja sama dengan orang – orang yang sangat berbakat, professional, dan berdedikasi. Mereka tidak hanya mendukung saya dalam Film ini, tetapi juga telah menjadi sahabat , dimana saya dapat berlaku jujur, tidak perlu memakai topeng –topeng, dan menjadi diri saya sendiri .BE YUORSELF.


RONALD RENWARIN REY.